Meski Masa Pandemi, Tidak Perlu Ragu Jalani Operasi Jantung

Sabtu, 13 Juni 2020 - 02:02 WIB
loading...
Meski Masa Pandemi,...
Kesehatan jantung merupakan kondisi kesehatan yang harus segera ditangani secara cepat dan tepat. / Foto: ilustrasi/IG @siloamhospitals
A A A
JAKARTA - Penyakit jantung merupakan salah satu masalah kesehatan utama dan penyebab nomor satu kematian di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Sekitar 31% dari seluruh kematian di dunia atau sekitar 8,7 juta disebabkan penyakit jantung koroner. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat sebesar 1,5% atau 15 dari 1.000 penduduk Indonesia menderita penyakit jantung koroner.

(Baca juga: Begini Cara Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Tempat Umum )

Dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular Siloam Hospitals Kebon Jeruk yang merupakan pimpinan Siloam Heart Institute (SHI), dr. Maizul Anwar, Sp.BTKV menerangkan, penyakit jantung yang paling umum terjadi adalah penyakit jantung koroner. Biasanya kasus jantung koroner dialami mulai dari usia produktif yaitu termuda 31 tahun hingga 85 tahun.

Pada kasus usia di bawah 50 tahun, kejadian penyakit jantung koroner berhubungan erat dengan gaya hidup, seperti pola makan yang kurang baik, merokok, tidak berolahraga, hipertensi, serta stres yang tinggi. Selain itu, dapat juga terjadi karena hiperkolesterolemia atau gula darah tinggi karena hasil metabolisme dari pola makan yang tidak sehat.

"Pada kasus-kasus penyakit jantung koroner yang tidak bisa diatasi lagi dengan obat-obatan atau pasien yang sudah memasang stent dan tidak dapat diulang lagi, dalam dunia medis solusi untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan melakukan prosedur Coronary Artery Bypass Graft (CABG)," ungkap dr. Maizul saat virtual meeting melalui Zoom, Jumat (12/6).

(Baca juga: Bagaimana Persiapan Mental untuk Hadapi New Normal )

CABG merupakan sebuah prosedur tindakan bedah dengan membuat pembuluh darah baru atau biasa disebut bypass pada penyakit jantung koroner. Pembuluh darah baru tersebut nantinya akan melintasi pembuluh darah jantung yang menyempit dengan menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh lain, seperti arteri di dada, lengan, dan pembuluh vena dari kaki.

Tindakan CABG dapat dilakukan dengan menggunakan dua teknik, yakni dengan menggunakan mesin jantung paru konvensional (on pump) atau tanpa menggunakan mesin jantung paru (off pump).

Selama masa pandemi Covid-19 , tindakan operasi di Siloam Hospitals Kebon Jeruk tetap bisa dilakukan dengan aman dan tepat, karena jaringan rumah sakit Siloam menjalankan protokol kesehatan bagi pasien dan tenaga medis untuk memastikan keamanan dan kesehatan bersama. Sebelum jadwal operasi diberikan kepada pasien, proses skrining dan pemeriksaan Covid-19 akan dilakukan terlebih dahulu.

(Baca juga: Hadapi New Normal, Masyarakat Harus Disiplin Ikuti Protokol Kesehatan )

"Dengan menjalankan protokol dan skrining kesehatan sebelum tindakan operasi dilakukan, masyarakat tidak perlu menunda atau merasa takut untuk menjalani operasi jantung karena kesehatan jantung adalah kondisi kesehatan yang harus segera ditangani secara cepat dan tepat," terang dr. Maizul.

Bukan hanya pasien, dokter dan petugas kesehatan, staf lainnya di Siloam Hospitals Kebon Jeruk juga dilakukan skrining dan pemeriksaan Covid-19 secara berkala untuk memastikan keamanan staf dan pasien yang dilayani. Siloam Hospitals Kebon Jeruk tetap melayani dan menjawab kebutuhan masyarakat yang memerlukan tindakan operasi jantung, pelayanan konsultasi, penjadwalan bedah jantung, persiapan, rujukan serta tindakan lainnya.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2067 seconds (0.1#10.140)